Gagak Baka

Gagak Baka

Gagak Baka

 

Nama              : Gagak Baka

Ayah                : Prabu Janin/Garudawinata (Raja negara Tlogohima/Gending Pitu)

Kedudukan    : Patih Kasatriyan Jodipati

 

Gagak Baka adalah patih Kerajaan Jodipati pada zaman pemerintahan Prabu Dandunwacana. Pada awal perkawinan kakaknya yakni Dewi Kuntul Wilanten Gagak Baka mengadakan sayembara perang. Barang siapa yang dapat mengalahkannya maka sang pemenang sayembara boleh memperistri Dewi Kuntul Wilanten. Bayak raja dan satriya yang bertekuk lutut di hadapan keperkasaan Gagak Baka. Hanya Werkudara yang dapat mengalahkan Gagak Baka. Demikian juga setelah Bima mengalahkan Dandunwacana, Patih Gagak Baka mengabdi pada Bima, yang tetap memberikan kedudukan patih kepadanya. Kerajaan Jodipati lalu diambil alih Bima dan dijadikan kasatriyannya. Menurut pedalangan gagrak Jogjakarta,Gagakbaka bersaudara 40 orang. Namun yang terkenal hanyalah Bima Kurda, Tambak Ganggeng, Podang Binorehan, Ganggeng Kanyut, Macan Anglur, dan Kuntul Wilanten.

Dalam lakon Parta Krama, Gagak Baka diutus Bima mencari kera putih sebagai salah satu syarat perkawinan Arjuna dengan Dewi Subadra.Tugas itu dilakukan dengan baik, seekor kera berbulu putih bernama Pracandaseta bersedia membantunya. Pengabdian Patih Gagak Baka pada Werkudara dan keluarga Pandawa lainnya dilakukan dengan ikhlas. Ia juga ikut beperang di pihak Pandawa dalam Baratayuda sebagai pendamping Bima, dan gugur di hari ke-16. Saat perang ia bertugas sebagai pembuka jalan menerobos barisan Kurawa agar Bima dapat mendekati Adipati Karna guna membalas dendam atas kematian Gatotkaca. Gagak Baka akhirnya gugur di tangan Dursasana.